Thursday, February 18, 2010

Setting 3 Mobile Broadband + PROLINK PHS 100 3.5G USB HSDPA Modem "ealah"

Berawal dari keinginan sang adinda, ditambah provokasi seorang temen, yg sering OL pake modem 3G, maka akhirnya jadi kepengin beli, dan diputuskan untuk milih :

+

=



Satu kata, ....Memuaskan...!!!!

Sempat bingung juga awalnya, mw pake apa? tapi setelah tanya tetangga kanan kiri, ditambah "iklan" yang maknyus dari salah satu toko modem online, ya akhirnya beli... Modem dengan harga ga sampe 600rebu. Tinggal milih kartunya, dan setelah "diskusi panjang" sambil jalan2 bersama adinda di ambas, maka kami kepincut dengan produk yang 'kata penjualnya' baru launching hari itu, ya sudah, dengan harga perdana 280 rebu, sudah dapat free unlimited 3 bulan,, MAU..???

Ada sedikit masalah juga, karena belum bisa langsung koneksi ke internet, namun karena "tidak ada kata menyerah", berhasil juga setelah ngutek2 seharian, karena ternyata dial number yang dikasi sama si penjual modem "kurang pas". Dilakukan setting manual karena modem ini belum menyediakan profile network dari 3,,, ini nih Setting Manualnya ;

>> user name : 3data
>> pas : 3data
>> APN : 3data
>> Dial : *98#
>> Profile : -terserah-

OK, silahkan buktikan,,, MAU..???

Sunday, January 24, 2010

Sekeping Perjalanan


"Barokah itu adalah ketika bertambahnya manfaat seiring dengan bertambahnya waktu..."


Panasnya jalanan jakarta menemani jejak langkah kakiku menuju stasiun senen. Ya, siang itu aku berencana balik ke surabaya, setelah beberapa hari muter2 di jalanan ibukota. Karena jadwal keberangkatan kereta masih 3 jam lagi, maka harus menunggu. Musholla, tempat itulah yang kutuju. Sejenak kulepaskan lelah, sambil merasakan ademnya "aura" musholla.

Kuambil sebuah buku kecil yang akhir2 ini sering kubawa kemana aku pergi, lalu kubaca sembari menanti berangkatnya kereta. Baru beberapa halaman kubaca, ada seorang bapak muda yang barusan menunaikan sholat menyapaku, "assalamu'alaikum, lagi persiapan neh..?" kujawab slam beliau sambil kulempar senyum, "wa'alaikumslam, iya". Kembali beliau bertanya, "kapan?" tanpa ragu akupun jawab "insya allah akhir bulan ini".

Setelah berkenalan, kamipun berbicara panjang-lebar, saling bercerita, sampai akhirnya tema-pun menyinggung seputar dengan buku yang masih kupegang itu, buku dengan cover putih dan ornamen bunga mawar merah muda, bertuliskan "Buku Saku NIKAH, Panduan Islami Menempuh Bahtera Rumah Tangga".

Beliau yang menjadi salah seorang dosen di perguruan tinggi di Bandung tersebut lalu bercerita tentang perjalanan beliau selama ini, ditengah kesibukan beliau mengajar, juga secara bersamaan menempuh studi di 2 Universitas favorit di negri ini, di 2 tempat yang tidak pula dekat, Jogja dan Jakarta. Dalam padatnya aktivitas beliau, juga masih harus memperhatika ketiga putranya. Banyak pelajaran yang dapat kudapat siang itu, Subhanallah,, Ternyata ada hikmah di balik kesabaran, dalam lelahnya raga dan penatnya jiwa. Beberapa pesan beliau yang masih begitu lekat adalah "Istri itu adalah sebuah anugrah dari Allah, maka semuanya harus disyukuri", selain itu beliau juga menegaskan bahwa "Tidak ada namanya Cinta Kasih sebelum akad nikah dilangsungkan". Sampai akhirnya tidak terasa hampir 3 jam sudah aku berada di Musholla itu.

Jazakallah pak atas wejangan jenengan, terima kasih atas saran bapak, semoga sukses studinya, dan lulus seleksi untuk studi di Perancis, sukses juga buat istri dan putra jenengan.

-suatu siang di stasiun senen-