Friday, January 25, 2008



"Lakukan segala apa yang mampu kalian amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sampaikalian sendiri merasa jemu." (HR Al Bukhari)

Sudah banyakkah hal yang kita tahu? sudah banyakkah keterampilan yang kita punya? Sudah luaskah wawasan kita? sudah banyakkah manusia yang kita kenal? sudah banyakkah kata yang terucapkan? sudah banyakkah pemikiran yang tersalurkan? sudah terwujudkah ide dan rancang karya di pikiran? Demi Allah, ada banyak ilmu yang belum kita amalkan...

Padahal Allah telah menyediakan begitu banyak ladang sebagai lahan amal buat kita. Ada banyak masjid yang "kesepian", TPA kekurangan pembina, Acara syiar da'wah yang kurang lancar dan kurang greget karena pungga2wanya kelebihan amanah, pengelolaan kurang profesional yang terlihat dari kerja panitia dakwah Ramadhan di Kampus kemarin, LDK masih pontang-panting dan compang camping dalam mengadakan acara, ada banyak "aktivis" REMAS yang pacaran, wuih..

Mungkin itu baru yang dekat dan kecil, yang dekat tapi besar, ada ribuan tetangga muslim kita yang miskin, ratusan anak jalanan lalu lalang disekitar kita, ratusan anak muda kehilangan jati diri tergerus budaya hedonis, jutaan umat terancam kristenisasi dan pemurtadan, dll.

Yang jauh dimata tapi harusnya dekat di hati? Jutaan pengungsi Palestina meregang nyawa.
Bocah polos nan lugu dengan ketapel menghadang tank dan buldozer Israel, Muslimah yang diteror, ditarik jilbabnya dan diperkosa. Demi Allah, ada banyak hal yang akan ditanyakanNya kepada kita, soal ukhuwah, cinta dan kepedulian...

"Saya kan juga masih bodoh soal agama, belum layak ambil bagian dalam dakwah. Sepantasnya saya dida'wahi dulu sampai benar-benar bisa. Baru memang kalau nanti saya bisa ceramah, ajak deh saya berdakwah"

Ketahuilah, bahwasanya kalau da'wah hanya ceramah, maka dunia hanya perlu lidah, tak perlu anggota badan yang lain !

Ketika kita bisanya hanya mengebut, tak ada keterampilan laen, betapa berharganya anda sebagai penjemput ustadz pengisi kajian, pun ketika anda hanya seorang yang suka jajan,
andalah referensi sie konsumsi pencari konsumsi terlezat dan "termurah". Ataukah anda
seorang yang suka berpetualang, maka anda pantas jadi referensi dan surveyor tangguh
bagi tim outbond islami. Atau mungkin anda banyak kenalan para sopir, bukankah kita butuh
sie Transportasi? Pun kalau anda bercita-cita menjadi pebisnis sukses, mengapa tidak sejak
sekarang bergabung dengan sie Dana&Usaha? dan yang pasti, anda sendiri yang paham akan
kemampuan dan kemauan diri anda sendiri...

Kalau saja kita bisa meraba masa depan, dibutuhkan orang-orang seperti anda, untuk menghadapi tantangan dan hambatan yang dibutuhkan sebagai rantai penggerak roda
dakwah ini. Dibutuhkan sosok-sosok profesional di berbagai bidang untuk menjawab
tuntutan ummat, teruslah menatap masa depan... Hingga akhirnya akan terjawab pertanyaan
"Mana kontribusi da'wah bagi kemajuan peradaban?" dengan atau tanpa sebuah jawaban
secara lisan.

Kalau kita menengok kebelakang, investasi Utsman telah memakmurkan seluruh Madinah.
Entrepreneurship Abdurrahman bin Auf telah membangun keseimbangan ekonomi ummat
(yang sebelumnya dikungkung hegemoni yahudi). Keuletan petani seperti Abu Thalhah telah
menjamin ketahanan pangan Madinah. Kemahiran Asy Syifa' binti Abdillah yang telah
menjaga kesehatan penduduk Madinah, Administrasi ala Umar bin Khaththab untuk
mensejahterakan negrinya, kejelian akunting Abu Ubadah telah menjamin pemerataan dan
keadilan ekonomi masyarakat.
Ataupun kelihaian perang Khalid yang membuka wilayah-wilayah baru, kecerdikan Amr bin
Ash telah menaklukkan banyak tanah tanpa pertumpahan darah. Begitulah...

Maka kini, mungkin dalam keterbatasan kita, bercita-cita tinggilah...
Siapapun kita, dengan segala yang kita punya...
Kerjakan semuanya yang kau bisa, sampai batas kelelahan menghampiri...
Malam ini, saat kau rasakan pegal di punggung, ngilu di kaki dan nyeri di sendi (maaf, ini
bukan iklan parem kocok pegel linu) berbaringlah bertafakur di tempat tidur.
Bermuhasabahlah sambil merilekskan tubuhmu.
Rasakan kenyamanan istirahat yang sangat, lalu bolehlah engkau bersenandung seperti yang dilantunkan Hijjaz :
selimuti diriku
dengan sutra kasih sayangMu
agar lena nanti, kumimpikan surga yang indah
Abadi
pabila ku terjaga
dapat lagi kurasai
betapa harumnya, wangian surga firdausi
Oh Illahi
(Hijjaz:sebelum mata terlena)

Semoga segala kelelahanmu, berhadiah pijatan lembut bidadari.............



disarikan dari "Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim -- Salim A. Fillah"
elfariedi.blogspot.com / fariedi.multiply.com

Saturday, January 12, 2008

Secercah Cahaya


Ketika berada dalam kegelapan, kita pasti akan mencari sumber cahaya, pun ketika hati ini "sedang berada dalam kegelapan", sudah sepatutnyalah kita juga mencari Cahaya Hati...

Jika kita bertanya pada diri kita, manakah lebih mudah mencari sumber cahaya ataukah mencari sumber kegelapan ? pasti orang normal dan sadar akan memilih jalan menuju cahaya...

Temukan cahaya itu...
Dari sang Pemilik Cahaya, agar hidupmu bercahaya...

Ketika orang yang hidupnya sudah bercahaya, maka sudah tidak lagi memikirkan dirinya sendiri sebab dirinya sudah menjadi lentera yang terus menerus menyala, mengajarkan, menyembuhkan dan menyinari jalan bagi orang-orang yang hidup dalam kegelapan. Bagaikan lilin yang merelakan dirinya lebur bersama kebaikan yang diberikan. Namun akan lebih baik lagi ketika kita mampu berlaku seolah Mentari, yang tak pupus memberi harapan di tiap pagi, tanpa harus meleburkan diri.

Maka bercahaya-lah ketika menuju Cahaya. Memantulkan cahaya ilahi kepada seluruh alam. Jalan telah terbuka lebar dan terang benderang, tak akan mungkin kita tersesat.
Karena Islam itu lebih terang dari sinar Mentari, lebih jelas dari cahaya fajar pagi atau bahkan lebih benderang daripada putihnya siang hari...
Semoga Allah SWT senantiasa membuat hati kita dipenuhi cahaya-Nya.


“Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS 66:8)

Wallahu a’lam bishowab.

elfariedi.blogspot.com / fariedi.multiply.com