Friday, February 01, 2008

::Disarikan dari buku Sebuah Memoar untuk Sahabat, karangan ”Agung Iswadi”,
Ketum JMMI ITS 2006-2007::



Raport Merah yang Terwariskan

Pernah seorang dosen berkata ”anak-anak=mahasiswa yang sering ngaji dan aktif di kegiatan keislaman, biasanya kalo ngadakan kegiatan ”sering” amburadul manajemennya, Sebaliknya anak-anak yang pintar berorganisasi, tertata manajemen kegiatannya, biasanya kurang dekat dengan kegiatan keislaman.”
Dari secuil pernyataan tersebut, muncul sebuah fenomena, bahwasanya aktivis dakwah, biasanya kalah pamor dengan aktivis lainnya, terutama dalam hal manajerial, profesionalitas dan kreatifitas.Dan lucunya, hal ini terus menerus berulang, bukan sekali, namun berkali-kali menjadi tradisi antar generasi. MBA (Manajemen Berbasis Afwan) masih pula menjadi trandsetternya... Apakah kualitas aktivis dakwah sekarang sedang menurun??
Kaidah dakwah, mengajarkan bahwa kualitas tarbiyah pelaku dakwah pasti akan sebanding dengan akselerasi dan manuver dakwah yang dihasilkan. Karena si pelaku telah melalui rentetan marhalah, penempaan pikroh di tiap fasenya, telah merasakan tajribul amal (latihan-latihan), bergulat dengan qodhoya-qodhoya di medan perangnya yang semakin membentuknya pada pendewasaan berpikir dan bertindak.
Jadi jika ada aktivis dakwah yg loyo, lemah manuvernya, mandul kreatifitasnya, maka proses ”Tarbiyah”nya layak dipertanyakan...

Mulai saat ini, apapun profesinya, dimanapun tempatnya. Bersungguh-sungguhlah dalam menunaikan tugas amanah dakwah. Karena ia adalah sebuah tugas mulia yg hanya untuk insan-insan terpilih.

”Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman akan menyaksikan pekerjaanmu.....” (At Taubah : 105)

Karena sesungguhnya kerja ini adalah rahmad,
Kerja ini adalah Amanah,
Kerja ini adalah Panggilan mulia,
Kerja ini adalah aktualisasi diri,
Kerja ini adalah ibadah,
Kerja ini adalah seni,
Kerja ini adalah Kehormatan,
Dan tentunya kerja ini adalah pelayanan...

Sudah saatnya orang melihat bahwa pekerjaan dakwah ini adalah ukiran prestasi. Bukan kekurangan dan kesalahan warisan.