Sunday, December 21, 2008

Maafkan anakmu Bu...

Ibu...

Maafkan anakmu ini,

Atas segala kesalahanku,

Atau bila telah mengecewakanmu,

Yang belum bisa memberi yang terbaik untukmu...

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Memang, bukan tgl 22 Desember yang harus diperingati atau karena itu adalah hari ibu yang harus dirayakan. Namun, sudah menjadi sebuah kewajibanlah bagi seorang anak tuk berbakti kepadanya. Kapan saja dan dimana saja...


Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu ” (QS Luqman 14)


”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia ” (QS Al Israa’ 23)


Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al ’Ankabut 8)


Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (QS Al Israa’ 24)

-------------------------------------------------------------------------------------------------


Ibu, Terima kasihku padamu selalu, yang telah mengajarkan tentang arti sebuah pengorbanan, perjuangan, kesabaran serta keikhlasan,

Bahkan, sejarahpun telah mencatatnya...

Bagaimana pengorbanan besar serta ketulusan kasih sayang seorang ibu, berabad-abad yang lalu, yaitu Siti Hajar ibunda dari nabi Ismail a.s.


-------------------------------------------------------------------------------------------------

Ibu...

Aku ingin Kau tersenyum,

Untuk kesekian kalinya,

Karena, betapa inginnya aku untuk membanggakanmu...

Ya Allah berikanlah ampunanMu kepada mereka,

Kasihilah ibu-bapakku,

Sebagaimana mereka menyayangi dan mengasihiku sewaktu aku kecil dahulu,

Dan jadikanlah sisa umur mereka menjadi lebih berharga,

Di SisiMu ya Rabbi....

Friday, October 24, 2008

Tentang Hidup (oleh Azim Premji *)

8 Pelajaran Hidup dari Azim Premji*
  • Berhati-hatilah meminta apa yang anda inginkan. Anda mungkin akan mendapatkannya
  • Bersikap responsif, bukan reaktif
  • Intuisi penting dalam mengambil keputusan
  • Belajar bekerja dalam tim
  • Jangan pernah kehilangan semangat
  • Dahulukan dari diri anda
  • Miliki visi sosial yang lebih luas
  • Bermain untuk menang

*) "Bill Gates" MUSLIM dari India (Pengusaha Muslim Terkaya di dunia -saat ini-)

Saturday, September 27, 2008

SELAMAT IDUL FITRI 1429 H


SELAMAT IDUL FITRI 1429 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

PANTASKAH...???

Ketika senja ramadhan esok tlah berlalu...
Sambut malam nan fitri...
Ada tanya yang menggelayuti,
Pantaskah saya mendapat predikat "ORANG BERTAKWA" di akhir ramadhan ini, sebagaimana firmanNya, akan tujuan dari puasa...!!!

Wednesday, July 09, 2008

AKU MASIH DISINI, DIBUMI ITS...!!!

Surabaya, (masih) Kota Perjuangan

Tulisan itu masih tetep kokoh tegak berdiri disitu "Selamat Datang di Kota Surabaya". Meski warnanya sudah kusam karena asap kendaraan serta debu jalanan. Sekitar 4 tahun lalu aku pertama membacanya disitu, di gerbang masuk kota Surabaya, kota perjuangan. Aku tak tau, sudah tak terhitung berapa kali kulewati jalan ini, jalan yang selalu kulewati sehabis pulang ke kampung halaman, Kediri yang kucinta...

Hawa panas serta bau apek asap kendaraan, masih sama seperti 4 tahun lalu ketika sore tadi kumasuki gerbang surabaya ini. Hawa yang meniupkan debu semangat dan harapanku. Memacu langkah motor bebekku untuk terus bertahan dan berjuang disini bersamaku...

Dan malam ini, kembali kunikmati lembut angin malam khas Surabaya, masih setia menemaniku., dan kusadari, bahwa "Aku masih disini, di bumi ITS. Berjuang untuk semester 9 ini...". tak lupa memohon "ya Rabb, meski aku tak Lulus tepat waktu, semoga ini adalah pilihan terbaik untukku, dan karena aku ingin LuLus di waktu yang TePat..."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih untuk saudara2ku, yang senantiasa me"nyindirku"... Oke, insya Allah semester ini aku selesaikan TA-ku, dan Lulus semester ini... Buat saudara2 seperjuangan yang sudah mw wisuda duluan, doakan aku segera nyusul antum semua yak... Semoga bisa segera berkontribusi dan gelarmu bisa Barokah...


Farid Khoirul Huda
ririd_sepirit@yahoo.co.id

Monday, June 23, 2008

Monday, June 09, 2008

TAUJIH

Sebuah taujih dari Ustad Hidayat : "Kita menuju masyarakat yang madani bukan masyarakat yang 'medeni' (menakutkan) yang membuat orang lain mencitrakan buruk islam, bukan juga masyarakat yang madhani (menyerupai) yang tidak punya prisip dan ideologi dan juga bukan masyarakat madhani (menjelekkan) yang suka menjelek - jelekkan kelompok yang lain.."

Monday, May 05, 2008

LOYALITAS

Taujih rabbani untuk diri ini, saat futur mulai menghinggapi...

“Katakanlah, ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (at-Taubah: 24)

"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat,
dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian
itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."( QS. At - Taubah : 41)

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (al-Kahfi: 2)

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).”
(al-Maa`idah: 54-55)

Thursday, April 10, 2008

Keletihan Dan Energi Yang Terserak

di Qiyamul Lail-ku, Kutemukan segenggam asaku
di tiap baris tilawah-ku, Kutemukan secercah harapanku
dalam tiap lantunan do'a-ku, Kutemukan kembali pendar azzam yang telah meredup
dan di tiap taujih MRku, Kutemukan kembali diriku dalam pancaran ghirah

Kurasakan energi itu dalam belai kelembutan kasih seorang Ibu
Kurasakan energi itu dalam bara semangat perjuangan ayahku
dan Kurasakan pula energi itu di dalam keceriaan adek-adekku

Kulihat energi itu di birunya warna langit
Kulihat energi itu di hijaunya hamparan sawah desaku
Pun, kurasakan energi itu dalam beningnya tetes embun di pucuk-pucuk daun rerumputan

Kurasakan energi itu...
Dalam halaqah-halaqah majelis ilmu
Dalam gerak langkah perjalananku
Serta dalam cahaya sinar mata penuh keoptimisan teman-teman seperjuanganku

Senyum ketulusan para sahabat di sekelilingku,
Adalah bara yang mencairkan kebekuan hatiku
Hingga kegundahan itupun berganti keriangan dalam nuansa ukhuwah saudara-saudaraku

Kuberharap,
Sumber-sumber energi itu kan tetap mengalir
Energi-energi yang akan menyejukkan relung-relung ruhiyahku,
Yang akan menyegarkan fikriyahku,
Dan menguatkan jasadiyahku...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Farid Khoirul Huda
Surabaya, 11 April 2008
("INGINKU", dlm sisa-sisa energi yg terserak)

Sunday, March 02, 2008

SEMINAR PERGAULAN ISLAM
“Menjadi Pemuda Gaul dan Prestatif”

Berbagai kegiatan yang sarat dengan budaya hura-hura dan hedonisme akhir-akhir ini telah marak di kalangan generasi muda. Kegiatan yang merusak dan menurunkan nilai-nilai Islam ini kembali bermunculan baik di masyarakat umum maupun di masyarakat kampus tanpa diimbangi dengan kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam. Umat terus disuguhi dengan berbagai budaya yang terus mengikis aqidah dan keimanan mereka. Menjadikan mereka memandang baik terhadap berbagai kegiatan yang secara moral maupun kebiasaan sangat bertentangan dengan budaya Indonesia dan nilai-nilai Islam, namun dengan berbagai dalih dan alasan dengan terus dikampanyekan kegiatan-kegiatan tersebut maka secara bertahap namun pasti, maka keburukan itu akan diterima oleh masyarakat.

JMMI sebagai salah satu Lembaga dakwah kampus mempunyai tanggung Jawab besar dalam menjawab problematika ummat tersebut, salah satunya melalui penyiapan generasi muda Islam yang unggul dan peduli terhadap masalah keummatan serta punya komitmen tinggi untuk menjalankan syariat Islam secara totalitas. Karenanya setiap kesempatan harus senantiasa termanfaatkan untuk kegiatan produktif dan prestatif yang menunjang pada pengembangan potensi diri seorang muslim.

Hal inilah yang kemudian mendorong kami untuk mengadakan Seminar Pergaulan Islam dengan tema “Menjadi Pemuda Gaul dan Prestatif” yang merupakan serangkaian kegiatan MIE’08 (Manarul Ilmi Expo 2008) selama kurang lebih sepekan sebagai salah satu bentuk bentuk syiar Islam JMMI ITS baik ke dalam maupun keluar ITS. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menggugah kesadaran, rasa peduli terhadap masalah keummatan dan juga dapat melahirkan pribadi-pribadi muslim unggulan yang berkualitas dan mempunyai kompetensi yang saat ini sedang ditunggu-tunggu kiprah dan karyanya untuk turut memberikan solusi terhadap problematika umat menuju masyarakat yang madani.


1 Maret 2008
oleh Ketua Umum JMMI TPK – Islam ITS 2007-2008
Ahmad Yusuf Ismail

Friday, February 01, 2008

::Disarikan dari buku Sebuah Memoar untuk Sahabat, karangan ”Agung Iswadi”,
Ketum JMMI ITS 2006-2007::



Raport Merah yang Terwariskan

Pernah seorang dosen berkata ”anak-anak=mahasiswa yang sering ngaji dan aktif di kegiatan keislaman, biasanya kalo ngadakan kegiatan ”sering” amburadul manajemennya, Sebaliknya anak-anak yang pintar berorganisasi, tertata manajemen kegiatannya, biasanya kurang dekat dengan kegiatan keislaman.”
Dari secuil pernyataan tersebut, muncul sebuah fenomena, bahwasanya aktivis dakwah, biasanya kalah pamor dengan aktivis lainnya, terutama dalam hal manajerial, profesionalitas dan kreatifitas.Dan lucunya, hal ini terus menerus berulang, bukan sekali, namun berkali-kali menjadi tradisi antar generasi. MBA (Manajemen Berbasis Afwan) masih pula menjadi trandsetternya... Apakah kualitas aktivis dakwah sekarang sedang menurun??
Kaidah dakwah, mengajarkan bahwa kualitas tarbiyah pelaku dakwah pasti akan sebanding dengan akselerasi dan manuver dakwah yang dihasilkan. Karena si pelaku telah melalui rentetan marhalah, penempaan pikroh di tiap fasenya, telah merasakan tajribul amal (latihan-latihan), bergulat dengan qodhoya-qodhoya di medan perangnya yang semakin membentuknya pada pendewasaan berpikir dan bertindak.
Jadi jika ada aktivis dakwah yg loyo, lemah manuvernya, mandul kreatifitasnya, maka proses ”Tarbiyah”nya layak dipertanyakan...

Mulai saat ini, apapun profesinya, dimanapun tempatnya. Bersungguh-sungguhlah dalam menunaikan tugas amanah dakwah. Karena ia adalah sebuah tugas mulia yg hanya untuk insan-insan terpilih.

”Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman akan menyaksikan pekerjaanmu.....” (At Taubah : 105)

Karena sesungguhnya kerja ini adalah rahmad,
Kerja ini adalah Amanah,
Kerja ini adalah Panggilan mulia,
Kerja ini adalah aktualisasi diri,
Kerja ini adalah ibadah,
Kerja ini adalah seni,
Kerja ini adalah Kehormatan,
Dan tentunya kerja ini adalah pelayanan...

Sudah saatnya orang melihat bahwa pekerjaan dakwah ini adalah ukiran prestasi. Bukan kekurangan dan kesalahan warisan.

Friday, January 25, 2008



"Lakukan segala apa yang mampu kalian amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sampaikalian sendiri merasa jemu." (HR Al Bukhari)

Sudah banyakkah hal yang kita tahu? sudah banyakkah keterampilan yang kita punya? Sudah luaskah wawasan kita? sudah banyakkah manusia yang kita kenal? sudah banyakkah kata yang terucapkan? sudah banyakkah pemikiran yang tersalurkan? sudah terwujudkah ide dan rancang karya di pikiran? Demi Allah, ada banyak ilmu yang belum kita amalkan...

Padahal Allah telah menyediakan begitu banyak ladang sebagai lahan amal buat kita. Ada banyak masjid yang "kesepian", TPA kekurangan pembina, Acara syiar da'wah yang kurang lancar dan kurang greget karena pungga2wanya kelebihan amanah, pengelolaan kurang profesional yang terlihat dari kerja panitia dakwah Ramadhan di Kampus kemarin, LDK masih pontang-panting dan compang camping dalam mengadakan acara, ada banyak "aktivis" REMAS yang pacaran, wuih..

Mungkin itu baru yang dekat dan kecil, yang dekat tapi besar, ada ribuan tetangga muslim kita yang miskin, ratusan anak jalanan lalu lalang disekitar kita, ratusan anak muda kehilangan jati diri tergerus budaya hedonis, jutaan umat terancam kristenisasi dan pemurtadan, dll.

Yang jauh dimata tapi harusnya dekat di hati? Jutaan pengungsi Palestina meregang nyawa.
Bocah polos nan lugu dengan ketapel menghadang tank dan buldozer Israel, Muslimah yang diteror, ditarik jilbabnya dan diperkosa. Demi Allah, ada banyak hal yang akan ditanyakanNya kepada kita, soal ukhuwah, cinta dan kepedulian...

"Saya kan juga masih bodoh soal agama, belum layak ambil bagian dalam dakwah. Sepantasnya saya dida'wahi dulu sampai benar-benar bisa. Baru memang kalau nanti saya bisa ceramah, ajak deh saya berdakwah"

Ketahuilah, bahwasanya kalau da'wah hanya ceramah, maka dunia hanya perlu lidah, tak perlu anggota badan yang lain !

Ketika kita bisanya hanya mengebut, tak ada keterampilan laen, betapa berharganya anda sebagai penjemput ustadz pengisi kajian, pun ketika anda hanya seorang yang suka jajan,
andalah referensi sie konsumsi pencari konsumsi terlezat dan "termurah". Ataukah anda
seorang yang suka berpetualang, maka anda pantas jadi referensi dan surveyor tangguh
bagi tim outbond islami. Atau mungkin anda banyak kenalan para sopir, bukankah kita butuh
sie Transportasi? Pun kalau anda bercita-cita menjadi pebisnis sukses, mengapa tidak sejak
sekarang bergabung dengan sie Dana&Usaha? dan yang pasti, anda sendiri yang paham akan
kemampuan dan kemauan diri anda sendiri...

Kalau saja kita bisa meraba masa depan, dibutuhkan orang-orang seperti anda, untuk menghadapi tantangan dan hambatan yang dibutuhkan sebagai rantai penggerak roda
dakwah ini. Dibutuhkan sosok-sosok profesional di berbagai bidang untuk menjawab
tuntutan ummat, teruslah menatap masa depan... Hingga akhirnya akan terjawab pertanyaan
"Mana kontribusi da'wah bagi kemajuan peradaban?" dengan atau tanpa sebuah jawaban
secara lisan.

Kalau kita menengok kebelakang, investasi Utsman telah memakmurkan seluruh Madinah.
Entrepreneurship Abdurrahman bin Auf telah membangun keseimbangan ekonomi ummat
(yang sebelumnya dikungkung hegemoni yahudi). Keuletan petani seperti Abu Thalhah telah
menjamin ketahanan pangan Madinah. Kemahiran Asy Syifa' binti Abdillah yang telah
menjaga kesehatan penduduk Madinah, Administrasi ala Umar bin Khaththab untuk
mensejahterakan negrinya, kejelian akunting Abu Ubadah telah menjamin pemerataan dan
keadilan ekonomi masyarakat.
Ataupun kelihaian perang Khalid yang membuka wilayah-wilayah baru, kecerdikan Amr bin
Ash telah menaklukkan banyak tanah tanpa pertumpahan darah. Begitulah...

Maka kini, mungkin dalam keterbatasan kita, bercita-cita tinggilah...
Siapapun kita, dengan segala yang kita punya...
Kerjakan semuanya yang kau bisa, sampai batas kelelahan menghampiri...
Malam ini, saat kau rasakan pegal di punggung, ngilu di kaki dan nyeri di sendi (maaf, ini
bukan iklan parem kocok pegel linu) berbaringlah bertafakur di tempat tidur.
Bermuhasabahlah sambil merilekskan tubuhmu.
Rasakan kenyamanan istirahat yang sangat, lalu bolehlah engkau bersenandung seperti yang dilantunkan Hijjaz :
selimuti diriku
dengan sutra kasih sayangMu
agar lena nanti, kumimpikan surga yang indah
Abadi
pabila ku terjaga
dapat lagi kurasai
betapa harumnya, wangian surga firdausi
Oh Illahi
(Hijjaz:sebelum mata terlena)

Semoga segala kelelahanmu, berhadiah pijatan lembut bidadari.............



disarikan dari "Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim -- Salim A. Fillah"
elfariedi.blogspot.com / fariedi.multiply.com

Saturday, January 12, 2008

Secercah Cahaya


Ketika berada dalam kegelapan, kita pasti akan mencari sumber cahaya, pun ketika hati ini "sedang berada dalam kegelapan", sudah sepatutnyalah kita juga mencari Cahaya Hati...

Jika kita bertanya pada diri kita, manakah lebih mudah mencari sumber cahaya ataukah mencari sumber kegelapan ? pasti orang normal dan sadar akan memilih jalan menuju cahaya...

Temukan cahaya itu...
Dari sang Pemilik Cahaya, agar hidupmu bercahaya...

Ketika orang yang hidupnya sudah bercahaya, maka sudah tidak lagi memikirkan dirinya sendiri sebab dirinya sudah menjadi lentera yang terus menerus menyala, mengajarkan, menyembuhkan dan menyinari jalan bagi orang-orang yang hidup dalam kegelapan. Bagaikan lilin yang merelakan dirinya lebur bersama kebaikan yang diberikan. Namun akan lebih baik lagi ketika kita mampu berlaku seolah Mentari, yang tak pupus memberi harapan di tiap pagi, tanpa harus meleburkan diri.

Maka bercahaya-lah ketika menuju Cahaya. Memantulkan cahaya ilahi kepada seluruh alam. Jalan telah terbuka lebar dan terang benderang, tak akan mungkin kita tersesat.
Karena Islam itu lebih terang dari sinar Mentari, lebih jelas dari cahaya fajar pagi atau bahkan lebih benderang daripada putihnya siang hari...
Semoga Allah SWT senantiasa membuat hati kita dipenuhi cahaya-Nya.


“Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS 66:8)

Wallahu a’lam bishowab.

elfariedi.blogspot.com / fariedi.multiply.com